Sunday, October 28, 2007

Program Penghambatan Efek Pemanasan Bumi di SMA Lazuardi GIS

Membaca berita-berita yang ada di koran dan di majalah tentang ancaman global warming yang mencemaskan membuat Lazcrew (begitulah sebutan bagi warga SMA Lazuardi GIS) berpikir, membuat rencana, dan segera beraksi. Mengawali tahun ajaran 2007-2008 ini, Direktur sekolah mencanangkan dilakukannya aktivitas-aktivitas harian dengan target menumbuhkan tanggungjawab seluruh warga sekolah terhadap kelestarian bumi yang kita cintai ini.

Pada hari yang sama setelah pencanangan program tersebut di Apel Awal Pekan, para wali kelas, dalam program Temu Wali Kelas, mendiskusikan tentang apa yang akan dibuat oleh anak-anak asuhannya.

Keesokan harinya anak-anak kelas XII IPA, dalam program studium generale - yang dinamai kelas Lifeskills - memberikan presentasi tentang gejala-gejala dan penyebab timbulnya perubahan iklim berupa pemanasan bumi. Presentasi tersebut rupanya cukup membuat anak-anak Lazuardi tersentuh. Apalagi seminggu setelahnya film The Day After Tomorrow diputar untuk para siswa sehingga semangat untuk melaksanakan program ini makin membara.

Kelas-kelas selain XII IPA rupanya tak mau ketinggalan melakukan program 3 R, Reduce, Reuse, Recycle. Berbagai aktivitas unikpun bermunculan, antara lain:

  • Mendaur ulang (reuse) kertas-kertas bekas hiasan pesta ulang tahun dan menggunakannya kembali untuk keperluan lain,
  • Membuat wallpaper kelas dari kertas berisi himbauan-himbauan untuk melestarikan bumi,
  • Memperbanyak tanaman di sekitar kelas,
  • Menggunakan kembali sisi lain dari kertas bekas,
  • Memisahkan sampah organik dan non-organik,
    Menghemat penggunaan listrik ,
  • Menempel tulisan “Watch Every Drop” di sekitar keran-keran air, dan banyak lagi kiprah mereka berkaitan dengan itu.

Program radio sekolah juga menyisipkan ucapan terimakasih kepada semua yang telah membuang sampah di tempat yang tepat. Lagu-lagu seperti Heal The World dan Earth oleh Michael Jackson misalnya, serta lagu-lagu lain bertema cinta lingkungan disisipkan di antara koleksi yang dikumandangkan di seantero sekolah pada waktu istirahat.

Selain itu anak-anak Lazuardi juga membuat pin dengan desain yang cantik dengan tulisan Global warming is so uncool yang mereka jual dengan harga Rp.10 000,-. Dana yang terkumpul dari penjualan ini dipergunakan untuk Kampanye Penghambatan Pemanasan Bumi ke sekolah-sekolah dan lingkungan terdekat SMA Lazuardi GIS. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Ramadhan lalu, yang dimulai dengan mengunjungi SMK Utama, Cinere.

Di lain kesempatan, pada tradisi doa pagi bersama khusus guru dan karyawan diambil waktu sekitar 3-5 menit untuk saling memberikan tips cara melestarikan lingkungan secara sederhana untuk sehari-hari. Setiap guru dan karyawan secara bergilir membawakan sedikit bahasan atau cerita yang berkaitan dengan global warming dari sudut pandang bidang studi atau pengalaman masing-masing.

Para guru juga mendorong siswa memilih tema konservasi energi sebagai pokok bahasan dalam penulisan Karya Ilmiah, misalnya tentang pemanfaatan tenaga angin atau energi surya.

Manajemen Lazuardi memberikan penghargaan berupa tanaman Sansiviera kepada kelas dengan aksi nyata terbaik dalam program penghambatan global warming, yaitu kelas X-3, XII IPA dan X-2.

Lazuardi cinta bumi.